Surah Yasin Ayat 51 dan 52 Bantahan terhadap Adanya Azab Kubur. Agustus 13, 2008 Filed under Uncategorized. Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh. Membaca sekilas terjemahan ayat ini memang bisa saja membuat kita jadi tidak percaya adanya siksa kubur. Sebab ayat ini menggambarkan bahwa orang di dalam kubur itu sedang tertidur.
Selamat jalan adikku sayang hari ini genap seminggu setelah elo ninggalin kita semua ? begitu banyak hal yang kita angan-angankan bersama tapi Allah punya rencana yang lebih baik lagi untuk elo temenin papa disana ya bem jadi papa gak sedirian lagi, biar kita yang jagain mama disini yasin dari gw dan orang-orang yang sayang sama elo untuk bekal disana elo. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يسٓ Yaa siin 1.”Yaa siin.” وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ Wal Qur-aanil hakiim(i) 2.
“Demi Al Quran yang penuh hikmah,” إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ Innaka laminal mursaliin(a) 3. “Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,” عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ‘Alaa shiraathim mustaqiim(i) 4. “(yang berada) diatas jalan yang lurus,” تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ Tanziilal ‘aziizir rahiim(i) 5. “(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,” لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ Li tundzira qauman maa undzira aabaauhum fahum ghaafiluun(a) 6.
“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.” لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahum laa yu`minuun(a) 7. “Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.” إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلالا فَهِيَ إِلَى الأذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ Inna Ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun(a) 8. “Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.” وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ Waja ‘alnaa min baini aidiihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum laa yubshirrun(a) 9. “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ Wa sawaa-un ‘alaihim a-andzartahum amlam tundzirhum laa yu`minuun(a) 10. “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ Innamaa tundziru manittaba’adz dzikra wa khasyiyar rahmaana bil-ghaib(i), fabasy-syirhu bi magfiratin wa ajrin kariim(in) 11. “Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan 1264 dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya.
Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum, wa kulla syai-in ahshainaahu fii imaamim mubiin(in) 12. “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idz jaa-ahal mursaluun(a) 13. “Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.” إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُمْ مُرْسَلُونَ Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadz dzabuuhumaa fa’azzaznaa bi tsaalitsin faqaaluu innaa ilaikum mursaluun(a) 14. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu.” قَالُوا مَا أَنْتُمْ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا وَمَا أَنْزَلَ الرَّحْمَنُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا تَكْذِبُونَ Qaaluu ma antum illaa basyarum mitslunaa wa maa anzalarrahmaanu min syai-in in antum illaa takdzibuun(a) 15. Mereka menjawab: “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.” قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ Qaaluu rabbunaa ya’lamu innaa ilaikum lamursaluun(a) 16. Mereka berkata: “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.” وَمَا عَلَيْنَا إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ Wa maa ‘alainaa illal balaghul mubiin(a) 17.
“Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu lanarjumannakum walayamassannakum minnaa ‘adzaabun aliim(un) 18. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.” قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ Qaaluu thaa`irukum ma’akum, a-in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun(a) 19. Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas.” وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-‘aa qaala yaa qaumit tabi’ul mursaliin(a) 20. Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu.” اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ Ittabi’uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a) 21. “Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” وَمَا لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ Wa maa liya laa a’budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja’uun(a) 22.
“Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?” أَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلا يُنْقِذُونِ A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii ‘annii syafaa ‘atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i) 23. “Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?” إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in) 24. “Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.” إِإِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i) 25. “Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.” قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya’lamuun(a) 26. Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke syurga” 1265.
“Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِينَ Wa maa anzalnaa ‘alaa qaumihii min ba’dihii min jundim minas sama-i wa maa kunnaa munziliin(a) 28. “Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.” إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ In kaanat illaa shaihataw wahidatan faidzaa hum khaamiduun(a) 29. “Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.” يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ Yaa hasratan ‘alal-‘ibaadi ma ya`tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun(a) 30. “Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.“ أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لا يَرْجِعُونَ Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim laa yarji’uun(a) 31. “Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka 1266.” وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ Wa in kullul lammaa jamii’ul ladainaa mukhdharuun(a) 32.
“Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.” وَآيَةٌ لَهُمُ الأرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ Wa aayatul lahumul ardhul-maitatu ahyainaahaa wa akhrajnaa habban faminhu ya`kuluun(a) 33. “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.” وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ Waja-‘alnaa fiihaa jannaatim min nakhiilin wa a’naabin wa fajjarnaa fiihaa minal ‘uyuun(i) 34. “Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,” لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ أَفَلا يَشْكُرُونَ Liya` kuluu min tsamarihii wa maa ‘amilathu aidiihim afalaa yasykuruun(a) 35. “supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka.
Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardhu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun(a) 36. “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhun nahaara faidzaahum muzhlimuun(a) 37. “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.” وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ Wasy-sayamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul ‘aziizil ‘alim(i) 38. “dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ Wal qamara qaddarnaahu manaazila hattaa ‘aada kal’urjuunil qadiim(i) 39. “Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua 1267.” لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ Lasy-syamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqunnahaar(i), wa kullun fii falakin yasbahuun(a) 40. “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum filfulkil masyhuun(i) 41. “Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.” وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun(a) 42. “dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu 1268.” وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلا صَرِيخَ لَهُمْ وَلا هُمْ يُنْقَذُونَ Wa in nasya` nughriq-hum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun(a) 43.
“Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.” إِلا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ Illaa rahmatan minna wa mataa’an ilaaihiin(in) 44. “Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.” وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ Wa idzaa qiilla lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la’alakum turhamuun(a) 45. “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).” وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ Wa maa ta`tiihim min ayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu ‘anhaa mu’ridhiin(a) 46. “Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.” وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razaqakumullaahu, qaalal ladziina kafaruu lilladzina aamanuu, anuth-‘imu mal lau yasyaa-ullaahu ath-‘amahuu, in an tum illaa fii dhalaalim mubiin(in) 47. Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.” وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ Wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin(a) 48.
Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?” مَا يَنْظُرُونَ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta`khudzuhum wahum yakhish shimuun(a) 49. “Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja 1269 yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.” فَلا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ Falaa yastathii-‘uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji’uun(a) 50. Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.” وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ Wa nufikha fish-shuuri fa idzaa hum minal aj-daatsi ilaa rabbihim yansiluun(a) 51. “Dan ditiuplah sangkalala 1270, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ Qaaluu yaa wailanaa man ba’atsanaa min marqadinaa haadzaa maa wa-‘adar-rahmaanu wa shadaqal-mursaluun(a) 52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami!
Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya). إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaahum jamii’ul ladainaa muhdharuun(a) 53. “Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba- tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.” فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ Falyauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw wa laa tuj-zauna illaa maa kuntum ta`maluun(a) 54. “Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.” إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ Inna ash-haabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun(a) 55.
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).” هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin ‘alal araa-iki muttakiuun(a) 56. “Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda’uun(a) 57. “Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.” سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ Salaamun qaulam mir rabbir rahiim(in) 58. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun(a) 59. Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.” أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ Alam a’had ilaikum yaa banii aadama anlaa ta’budusysyaithaana innahuu lakum ‘aduwwum mubiin(un) 60.
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ Wa ani’buuduunii, haadzaa shiraathum mustaqiim(un) 61. “dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ Wa laqad adhalla minkum jibillan katsiiran afalam takuunuu ta’qiluun(a) 62. “Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?” هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ Haadzihi jahannamul latii kuntum tuu’aduun(a) 63.
“Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).” اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun(a) 64. “Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.” ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ Alyauma nakhtimu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun(a) 65. “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ Walau nasyaa-u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim fas-tabaqush-shiraata fa-annaa yubshiruun(a) 66.
“Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).” وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلا يَرْجِعُونَ Walau nasyaa-u lamasakhnaahum ‘alaa makaanatihim famastathaa’uu mudhiyyaw walaa yarji’uun(a) 67. “Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.” وَوَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ Wa man nu’ammirhu nunakkis-hu filkhalqi afalaa ya’qiluun(a) 68.
“Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya) 1271. Maka apakah mereka tidak memikirkan?” وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ Wa maa ‘allamnaahusy-syi’ra wa maa yanbaghii lah(u) in huwa illaa dzikruw wa Qur-aanum mubiin(un) 69. “Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.” لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ Liyundzira man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu ‘alal kaafiriin(a) 70. “supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.” أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an’aaman fahum lahaa maalikuunI(a) 71.
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?” وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ Wadzallalnaaha lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya`kuluun(a) 72. Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.” وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلا يَشْكُرُونَ Walahum fiiha manaafi’u wa masyaaribu afalaa yasykuruun(a) 73. “Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَعَلَّهُمْ يُنْصَرُونَ Wattakhadzu min duunillaahi aalihatan la’allahum yunsaruun(a) 74. “Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.” لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ Laa yas-tathii’uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdlaruun(a) 75.
“Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala- berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.” فَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ Falaa yahzunka qauluhum inna na’lamu maa yusirruuna wa maa yu’linuun(a) 76. “Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.” أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuth-fatin fa idza huwa khasiimum mubiin(un) 77. “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqahu qaala man yuhyil ‘izhaama wahiya ramiim(un) 78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ Qul yuhyiihal ladzi ansya-ahaa awwala marratin wa huwa bikulli khalqin ‘aliim(un) 79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الأخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ ladzii ja’ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun(a) 80.
“yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.” أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal-ardha biqaadirin ‘alaa ayyakhluqa mitslahum, balaa wahuwal khallaaqul ‘alim(u) 81. “Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu?
Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.” إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an an yaquula lahuu kun fa yakun(u) 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ Fasub-haanal ladzii bi yadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja’uun(a) 83.
“Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”. Doa Sesudah Membaca Surat Yasin بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ دِيْنَنَا وَاَنْفُثَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa.
Merupakan surah yang ke-36 dalam Al Quran dan terdiri atas 83 ayat. Surah ini termasuk golongan surah serta diturunkan selepas surah Aj Jin.
Dinamakan kerana dimulaikan dengan huruf Ya – sin. Sebagaimana halnya erti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surah Al Quran yang lain, maka demikian pula ertinya Yaasin yang terdapat pada permulaan ayat surah ini, iaitu Allah mengisyaratkan bahawa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahawa Muhammad SAW benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul. YASIN 1 Yaa, Siin. 2 Demi Al-Quran yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh, 3 Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad adalah seorang Rasul) dari Rasul-rasul yang telah diutus, 4 Yang tetap di atas jalan yang lurus (ugama Islam).
5 Al-Quran itu, diturunkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani, 6 Supaya engkau memberi peringatan dan amaran kepada kaum yang datuk neneknya telah lama tidak diberikan peringatan dan amaran; sebab itulah mereka lalai. 7 Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka tidak mahu beriman. 8 Sesungguhnya Kami jadikan (kesombongan dan keengganan mereka tunduk kepada kebenaran sebagai) belenggu yang memberkas kedua tangan mereka ke batang leher mereka; (lebarnya belenggu itu) sampai (menongkatkan) dagu mereka lalu menjadilah mereka terdongak. 9 Dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan kesingkatan masa dunia yang ada) di hadapan mereka, dan sekatan (yang menghalang mereka daripada memikirkan azab yang ada) di belakang mereka (pada hari kiamat). Lalu Kami tutup pandangan mereka; maka dengan itu, mereka tidak dapat melihat (jalan yang benar).
10 Dan (dengan sebab itu) sama sahaja kepada mereka, engkau beri amaran atau engkau tidak beri amaran kepadanya – mereka tidak akan beriman. 11 Sesungguhnya peringatan dan amaran (yang berkesan dan mendatangkan faedah) hanyalah yang engkau berikan kepada orang yang sedia menurut ajaran Al-Quran serta ia takut (melanggar perintah Allah) Ar-Rahman semasa ia tidak dilihat orang dan semasa ia tidak melihat azab Tuhan. Oleh itu berilah kepadanya berita yang mengembirakan dengan keampunan dan pahala yang mulia.
12 Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan serta segala kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu kami catitkan satu persatu dalam Kitab (ibu Suratan) yang jelas nyata. 13 Dan ceritakanlah kepada mereka satu keadaan yang ajaib mengenai kisah penduduk sebuah bandar (yang tertentu) iaitu ketika mereka didatangi Rasul-rasul (Kami), 14 Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang Rasul lalu mereka mendustakannya; kemudian Kami kuatkan (kedua Rasul itu) dengan Rasul yang ketiga, lalu Rasul-rasul itu berkata: ` Sesungguhnya kami ini adalah diutuskan kepada kamu ‘. 15 Penduduk bandar itu menjawab: “Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga, dan Tuhan Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun (tentang ugama yang kamu dakwakan); Kamu ini tidak lain hanyalah berdusta”.
16 Rasul-rasul berkata: Tuhan Kami mengetahui bahawa sesungguhnya Kami adalah Rasul-rasul yang diutus kepada kamu, 17 “Dan tugas Kami hanyalah menyampaikan perintah-perintahNya dengan cara yang jelas nyata”. 18 Penduduk bandar itu berkata pula: “Sesungguhnya kami merasa nahas dan malang dengan sebab kamu. Demi sesungguhnya, kalau kamu tidak berhenti (dari menjalankan tugas yang kamu katakan itu), tentulah kami akan merejam kamu dan sudah tentu kamu akan merasai dari pihak kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya”.
19 Rasul-rasul itu menjawab: “Nahas dan malang kamu itu adalah disebabkan (kekufuran) yang ada pada kamu. Patutkah kerana kamu diberi peringatan dan nasihat pengajaran (maka kamu mengancam kami dengan apa yang kamu katakan itu)? (Kamu bukanlah orang-orang yang mahu insaf) bahkan kamu adalah kaum pelampau”. 20 Dan (semasa Rasul-rasul itu diancam), datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, lalu memberi nasihat dengan katanya:” Wahai kaumku! Turutlah Rasul-rasul itu – 21 “Turutlah orang-orang yang tidak meminta kapada kamu sesuatu balasan, sedang mereka adalah orang-orang mandapat hidayah petunjuk”. 22 Dan (apabila ditanya: Sudahkah engkau menerima ugama mereka?
Maka jawabnya): “Mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang menciptakan daku, dan yang kepadaNyalah (aku dan) kamu semua akan dikembalikan? 23 “Patutkah aku menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah? (Sudah tentu tidak patut, kerana) jika Allah yang Maha Pemurah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, mereka tidak dapat memberikan sebarang syafaat kepadaku, dan mereka juga tidak dapat menyelamatkan daku. 24 “Sesungguhnya aku (kalau melakukan syirik) tentulah aku pada ketika itu berada dalam kesesatan yang nyata.
25 “Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhan kamu, maka dengarlah (nasihatku)”. 26 (Setelah ia mati) lalu dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam Syurga”. Ia berkata; “Alangkah baiknya kalau kaumku mengetahui – 27 “Tentang perkara yang menyebabkan daku diampunkan oleh Tuhanku, serta dijadikannya daku dari orang-orang yang dimuliakan”. 28 Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah ia (mati) sebarang pasukan tentera dari langit (untuk membinasakan mereka), dan tidak perlu Kami menurunkannya.
29 (Kebinasaan mereka) hanyalah dilakukan dengan satu pekikan (yang dahsyat), maka dengan serta merta mereka semua sunyi-sepi tidak hidup lagi. 30 Sungguh besar perasaan sesal dan kecewa yang menimpa hamba-hamba (yang mengingkari kebenaran)! Tidak datang kepada mereka seorang Rasul melainkan mereka mengejek-ejek dan memperolok-olokkannya.
31 Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Umat-umat yang telah binasa itu tidak kembali lagi kepada mereka (bahkan kembali kepada Kami, untuk menerima balasan). 32 Dan tidak ada satu makhluk pun melainkan dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan). 33 Dan dalil yang terang untuk mereka (memahami kekuasaan dan kemurahan kami), ialah bumi yang mati; kami hidupkan dia serta kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripada biji-bijian itu mereka makan. 34 Dan kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan kami pancarkan padanya beberapa matair, 35 Supaya mereka makan dari buah-buahannya dan dari apa yang dikerjakan oleh tangan mereka; maka patutkah mereka tidak bersyukur? 36 Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk-makhluk semuanya berpasangan; sama ada dari yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.
37 Dan lagi dalil yang terang untuk mereka (berfikir) ialah malam; Kami hilangkan siang daripadanya, maka dengan serta-merta mereka berada dalam gelap-gelita; 38 Dan (sebahagian dari dalil yang tersebut ialah) matahari; ia kelihatan beredar ke tempat yang ditetapkan baginya; itu adalah takdir Tuhan yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui; 39 Dan bulan pula Kami takdirkan dia beredar melalui beberapa peringkat, sehingga di akhir peredarannya kelihatan kembalinya pula ke peringkat awalnya – (berbentuk melengkung) seperti tandan yang kering. 40 (Dengan ketentuan yang demikian), matahari tidak mudah baginya mengejar bulan, dan malam pula tidak dapat mendahului siang; kerana tiap-tiap satunya beredar terapung-apung di tempat edarannya masing-masing. 41 Dan satu dalil lagi untuk mereka (insaf) ialah, Kami membawa belayar jenis keluarga mereka dalam bahtera yang penuh sarat; 42 Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kenderaan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya.
43 Dan jika kami kehendaki, kami boleh tenggelamkan mereka; (kiranya Kami lakukan yang demikian) maka tidak ada yang dapat memberi pertolongan kepada mereka, dan mereka juga tidak dapat diselamatkan, – 44 Kecuali dengan kemurahan dari pihak Kami memberi rahmat dan kesenangan hidup kepada mereka hingga ke suatu masa. 45 Dan apabila dikatakan kepada mereka: ” berjaga-jagalah kamu akan apa yang ada di hadapan kamu (dari urusan-urusan hidup di dunia ini), dan apa yang ada di belakang kamu (dari huru-hara dan balasan akhirat), supaya kamu beroleh rahmat”, (mereka tidak mengindahkannya). 46 Dan (itulah tabiat mereka) tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka dari keterangan-keterangan tuhan mereka melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya). 47 Dan apabila dikatakan kepada mereka:” Dermakanlah sebahagian dari rezeki yang dikurniakan Allah kepada kamu”, berkatalah orang-orang yang kafir itu kepada orang-orang yang beriman (secara mengejek-ejek): ” Patutkah kami memberi makan kepada orang yang jika Allah kehendaki tentulah Ia akan memberinya makan? Kamu ini hanyalah berada dalam kesesatan yang nyata”.
48 Dan (apabila mereka diingatkan tentang huru-hara dan balasan akhirat) mereka bertanya (secara mempersenda): ” Bilakah datangnya (hari akhirat) yang dijanjikan itu? Jika betul kamu orang-orang yang benar (maka kami sedia menunggu)!”, 49 Mereka tidak menunggu melainkan satu pekikan yang – (dengan secara mengejut) akan membinasakan mereka semasa mereka dalam keadaan leka bertengkar (merundingkan urusan dunia masing-masing). 50 Maka dengan itu, mereka tidak berpeluang membuat sebarang pesanan (wasiat atau lainnya), dan (kalau mereka berada di luar) mereka tidak sempat kembali kepada keluarganya. 51 Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya. 52 (Pada ketika itu) orang-orang yang tidak percayakan hidup semula berkata: Aduhai celakanya kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?, (Lalu dikatakan kepada mereka): ” Inilah dia yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul!, 53 Hanyalah dengan berlakunya satu pekikan sahaja, maka dengan serta merta mereka dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).
54 Maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan. 55 Sesungguhnya penduduk Syurga pada hari itu, berada dalam keadaan sibuk leka menikmati kesenangan; 56 Mereka dengan pasangan-pasangan mereka bersukaria di tempat yang teduh, sambil duduk berbaring di atas pelamin; 57 Mereka beroleh dalam Syurga itu pelbagai jenis buah-buahan, dan mereka beroleh apa sahaja yang mereka kehendaki; 58 (Mereka juga beroleh) ucapan salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani. 59 Dan (sebaliknya dikatakan kepada orang-orang yang kafir): “Berpisahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa, (dari bercampur gaul dengan orang-orang yang beriman). 60 “Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan?
Sesungguhnya ia musuh yang nyata terhadap kamu! 61 “Dan (Aku perintahkan): hendaklah kamu menyembahKu; inilah jalan yang lurus. 62 “Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf? 63 “Yang kamu saksikan sekarang ialah neraka Jahannam, yang kamu selalu diancam memasukinya (kalau kamu tidak taatkan perintah Allah).
64 “Rasalah kamu bakarannya pada hari ini, disebabkan perbuatan kufur yang kamu telah lakukan!” 65 Pada waktu itu Kami meteraikan mulut mereka (sejurus); dan (memberi peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (kesalahan masing-masing), dan kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yang mereka telah usahakan. 66 (Matahati orang-orang yang menderhaka itu rosak) dan kalau Kami kehendaki, Kami berkuasa menghapuskan bentuk dan biji mata kepala mereka menjadi rata, sehingga masing-masing menerpa mencari-cari jalan (yang biasa mereka lalui).
(Kiranya dijadikan demikian) maka bagaimanakah mereka dapat melihatnya? 67 (Kekuatan akal fikiran mereka juga tidak sihat) dan kalau kami kehendaki, kami berkuasa mangubahkan keadaan jasmani mereka (menjadi kaku beku) di tempat yang mereka berada padanya; maka dengan itu, mereka tidak dapat mara ke hadapan dan juga tidak dapat undur ke belakang. 68 Dan (hendaklah diingat bahawa) sesiapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami balikkan kembali kejadiannya (kepada keadaan serba lemah; hakikat ini memang jelas) maka mengapa mereka tidak mahu memikirkannya? 69 (Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan; 70 Supaya ia memberi peringatan kepada orang yang sedia hidup (hatinya), dan supaya nyata tetapnya hukuman (azab) terhadap orang-orang yang kufur ingkar.
71 Tidakkah mereka melihat dan memikirkan, bahawa Kami telah menciptakan untuk mereka binatang-binatang ternak, di antara jenis-jenis makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami lalu mereka memilikinya? 72 Dan Kami jinakkan dia untuk kegunaan mereka; maka sebahagian di antaranya menjadi kenderaan mereka, dan sebahagian lagi mereka makan. 73 Dan mereka beroleh berbagai faedah dan kegunaan pada binatang ternak itu dan juga beroleh minuman; maka mengapa mereka tidak mahu bersyukur?
74 Dan tergamak mereka menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah, (dengan harapan semoga mereka mendapat pertolongan (dari makhluk-makhluk itu). 75 Benda-benda yang mereka sembah itu tidak dapat sama sekali menolong mereka, sedang benda-benda itu sendiri menjadi tentera yang akan dibawa hadir (pada hari kiamat, untuk memberi azab seksa) kepada mereka. 76 Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita disebabkan tuduhan-tuduhan mereka (terhadapmu). Sesungguhnya Kami sedia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan. 77 Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahawa Kami telah menciptakan dia dari (setitis) air benih?